Etika, Privasi, dan Keamanan Informasi

    Etika, Privasi, dan Keamanan Informasi


1.     Etika
Etika adalah cabang ilmu filosofi yang berhubungan dengan berbagai hal yang dianggap
benar atau salah. Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara
lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk
itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh
manusia. Tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika.Etika
memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.Karena itulah
etika merupakan suatu ilmu.
Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia.Akan tetapi berbeda
dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut
pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap
perbuatan manusia.Kode etik adalah kumpulan prinsip sebagai petunjuk untuk semua
anggota organisasi.
Aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan berbagai isu etika yang dapat dikategorikan menjadi: 
1. Isu privasi, berupa pengumpulan, penyimpanan dan penyebaran informasi mengenai berbagai  individu. 
2.     Isu akurasi, berupa autentikasi, kebenaran dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses.
3.   Isu properti, berupa kepemilikan dan nilai informasi (hak atas kekayaan intelektual). 
4.   Isu aksesibilitas, hak untuk mengakses informasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya.
2. Privasi
Privasi adalah hak untuk tidak diganggu dan hak bebas dari gangguan pribadi yang tidak
wajar. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan dan sejauh mana informasi
mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan ke pihak lain. Salah satu cara untuk
melindungi privasi adalah dengan mengembangkan kode etik atau kebijakan privasi.
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari
pengaksesan oleh orang lain yang tidak diberi izin unruk melakukannya.

Contoh isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya system informasi adalah pada
kasus seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati e-mail yang dimiliki para
bawahannya karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan dengan 
email pribadi daripada e-mail para pelanggan. Sekalipun sang manajer dengan
kekuasaannya dapat melakukan hal seperti itu, tetapi ia telah melanggarprivasi
bawahannya.

Privasi dibedakan menjadi privasi fisik dan privasi informasi. Privasi fisik adalah hak
seseorang untuk mencegah seseorang yang tidak dikehendaki terhadap waktu, ruang, dan
properti (hak milik), sedangkan privasi informasi adalah hak individu untuk menentukan
kapan, bagaimana, dan apa saja informasi yang ingin dikomunikasikan dengan pihak lain.

Penggunaan teknologi informasi berkecenderungan membuat pelanggaran terhadap privasi
jauh lebih mudah terjadi. Sebagai contoh, para pemakai e-mail sering kali jengkel dengan
kiriman-kiriman e-mail yang tak dikehendaki dan berisi informasi yang tidak berguna
(junk e-mail).
3. Keamanan Informasi
Jika kita berbicara tentang keamanan sistem informasi, selalu kata kunci yang dirujuk
adalah pencegahan dari kemungkinan adanya virus, hacker, cracker dan lain-lain. Padahal
berbicara masalah keamanan sistem informasi maka kita akan berbicara kepada
kemungkinan adanya resiko yang muncul atas sistem tersebut. Sehingga pembicaraan
tentang keamanan sistem tersebut maka kita akan berbicara 2 masalah utama yaitu :
 

1.   Threats (Ancaman) atas sistem
2.   Vulnerability (Kelemahan) atas sistem

Masalah tersebut pada gilirannya berdampak kepada 6 hal yang utama dalam sistem
informasi yaitu :
·        Efektifitas
·        Efisiensi
·        Kerahaasiaan
·        Integritas
·        Keberadaan (availability)
·        Kepatuhan (compliance)
·        Keandalan (reliability)

Untuk menjamin hal tersebut maka keamanan sistem informasi baru dapat terkriteriakan
dengan baik. Adapun kriteria yag perlu di perhatikan dalam masalah keamanan sistem
informasi membutuhkan 10 domain keamanan yang perlu di perhatikan yaitu :

1.   Akses kontrol sistem yang digunakan
2.   Telekomunikasi dan jaringan yang dipakai
3.   Manajemen praktis yang di pakai
4.   Pengembangan sistem aplikasi yang digunakan
5.   Cryptographs yang diterapkan
6.   Arsitektur dari sistem informasi yang diterapkan
7.   Pengoperasian yang ada
8.   Busineess Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP)
9.   Kebutuhan Hukum, bentuk investigasi dan kode etik yang diterapkan
10.    Tata letak fisik dari sistem yang ada





Sumber: 
https://civitas.uns.ac.id/aris/wp-content/uploads/sites/35/2017/09/Microsoft-PowerPoint-Pertemuan-II-Etika-Privasi-dan-Keamanan.pdf

http://stekgiinfo.blogspot.com/2017/11/makalah-etika-privasi-dan-keamanan.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Basis Data

Langkah-langkah Membuat Kolom Koran pada Ms. Word

Data Warehouse dan Data Mart